Sunday, May 24, 2009

Beternak Perkutut Masihkah Menjanjikan?!!

Beternak PERKUTUT Masihkah Menjanjikan?!! PDF Cetak E-mail
Oleh @nang_teratainf
Jumat, 30 Januari 2009 14:15

Pasang surut didunia hobi adalah hal yang wajar, hampir segala jenis hobi pasti mengalaminya pun demikian dengan hobi burung perkutut atau lebih bekennya dunia kung mania, pada era 1990-an sampai 2005-an hobi perkutut mengalami masa emas kejayaannya, meski pada tahun 1998 bangsa ini terkena dampak gejolak krisis ekonomi toh hobi perkutut justru tetap bertahan dan makin gila-gilaan, bagaimana tidak bisa dibilang edan, saat itu harga seekor burung perkutut bisa tembus sampai angka 1miliar rupiah, angka yang sangat fantastik untuk seekor burung mungil itu.

Sebenarnya bukan hal mengherankan kalau di kala itu harga seekor perkutut bisa begitu mahal, saat itu begitu banyak pengemar/penghobi perkutut yang tergiur dan rela menggelontorkan pundi-pundi uangnya untuk berinvestasi berternak perkutut, dan uang yang mereka investasikan tidak tanggung-tanggung rata-rata ada di kisaran 500 juta -s/d 1.5 miliar, sebut saja Henry Manila yang terang-terangan sudah menghabiskan dana sekitar 1miliar, ada juga thien-thien bandung yang duitnya juga sudah masuk sekitar 1miliar untuk belanja materi ternak, belum lagi selancar bf (milik almrh. Gwan An) yang investasinya diperkiraakan mencapai 2miliar, kemudian ada Asen pemilik cristal bf dananya sudah tersedot hampir 1.5miliar ada juga Bambang Terminal bf, Tirta milenium bf, dan masih banyak lagi para raksasa perkutut yang menginvestasikan hartanya ratusan juta di perkutut.

Sebenarnya apa yang mereka investasikan bukannya tanpa perhitungan, saat itu harga perkutut mencapai puncak keemasannya di mana harga bokingan piyikan anak burung juara bisa menyentuh angka 25 - 50 jeti belum lagi anakan kandang favorit yang rata-rata bookingannya mencapai 5 jt sepasang, sebut saja bookingan anak juara Misteri bahari, bokingan anak Meteor Selancar, IBM k.32, WAT golden wayang dll. untuk ukuran kalkulasi bisnis perhitungan angka-angka diatas sangatlah menggiurkan, dimana dengan modal besarpun pasti kembali dalam tenggang waktu yang tidak harus menunggu lama, seperti yang diungkapkan thien-thien dana yang dijeburkanya 1miliar bisa balik dalam tempo setahun, selebihnya keuntungannya tinggal menjual anakan-anakanya.

Tapi dengan seiringnya waktu berjalan hobi perkutut mulai redup dan mengalami titik terendah dikisaran tahun 2006an-2007 dimana saat itu orang sedang demam pelihara/beternak ikan louhan dan tidak tanggung-tanggung hampir seluruh pelosok nusantara mengalami booming beternak ikan louhan, dan fenomena menjamurnya beternak ikan louhan yang konon sangat menguntungkan dibanding beternak hewan yang lain termasuk ternak ayam sekalipun sangat memukul dunia hobbiis dan tidak terkecuali hobi perkutut, tidak sedikit pengemar kung mania yang beralih ke ikan louhan. Kondisi di atas sangat tidak menguntungkan buat breeder-breeder mapan di tanah air yang telah mengalokasikan dananya begitu banyak untuk totalitas di perkutut.

Kejenuhan akan hobi ikan louhan tampaknya mencapai puncaknya, kesempatan ini tampaknya dimaanfaatkan betul oleh para kung mania untuk kembali menghidupkan dan menyemarakkan hobi perkutut di tanah air. Konkurs-konkurs mulai intens di gelar di daerah-daerah, meski belom seramai seperti dulu toh hal itu tidak membuat pengurus pusat atau daerah jera menggelar perlombaan perkutut, lambat laun kerja keras semua pihak menuai hasil positif sejak akhir 2007 dan hampir sepanjang tahun 2008 dunia kung mania kembali semarak, dari hari kehari baik perlombaannya atau penghobinya mulai bertambah ramai.

Dengan semakin banyaknya penghobi perkutut yang turun ke arena lomba entah itu pemain baru atau pemain lama yang turun lagi, tentunya itu jadi berkah tersendiri bagi peternak secara tidak langsung sebagai ajang untuk memasarkan pruduk ternakannya. Piyikan yang kelas lomba dulu bisa kita dapat dengan harga yang hemat sekarang melonjak drastis, mungkin ini disebabkan banyaknya penghobi yang berburu piyikan berkelas, sampai-sampai untuk mendapatkannya harus saling berebut, dan ujung-ujungnya sistim bokingan kembali diterapkan. Yang lebih dahsyat adalah harga booking kandang favorit lebih gila dari saat beberapa tahun silam, sebut saja Kandang T.666 yang bookingnya menyentuh 50jeti, Grandmaster 11 A Terajana 25 jeti, terminal (s.o aljazair) 20jt, jupiter polytron 15 jt dan masih banyak lagi peternak yang kandangnya jadi buruan kung mania nusantara dan di bookingkan dengan harga yang menakjubkan.

Melejitnya harga jual perkutut seperti di atas apakah pertanda kalau dunia hobiis kung mania sudah kembali pada masa jayanya seperti masa yang silam? Kita tunggu saja kabar baiknya !!. Untuk penghobi sudah saatnya segera memulai gerilya untuk berburu dan mencari bakal jagoan yang siap untuk diorbitkan diperkancahan liga perkutut indonesia tahun ini, dan kalo hocky anda bakalan jadi jutawan dari melego jagoan anda, buat para bredeer perkutut siapkan kocek yang lebih banyak lagi untuk merehab materi ternak anda, itu salah satu syarat supaya produk ternakan anda masih jadi buruan kung mania yang lagi demam-demamnya mencari jagoan. Selamat mencoba!

No comments: